Artikel

Pengendalian Hama Tikus Pasca Tanam Pemdes Purwoasri

24 Desember 2022 04:16:51  Admin Desa  222 Kali Dibaca  Berita Desa

Purwoasri Desa, Sabtu, 24/12/2022.

Tikus sawah merupakan salah satu jenis hama pada tanaman petani, bahkan semua jenis komoditas tanaman petani, mulai dari padi Sampai semua jenis holtikultura yang tentunya akibat dari pada ulah si tikus tersebut dapat mengakibatkan kerugian besar dan meresahkan petani. Meningkatnya luas serangan hama tikus juga dapat disebabkan oleh karena tidak adanya antisipasi berupa gerakan massal intensif pembersihan lahan dan pengemposan lubang-lubang tikus sebelum tanam .

selain itu kebanyakan petani terburu waktu untuk segera tanam padi kembali dan tidak memberikan jeda waktu untuk melakukan gerakan massal secara serentak dalam mengantisipasi hama tikus.

Desa Purwoasri merupakan salah satu Lumbung Pangan di Kabupaten Bojonegoro. Lahan persawahan di Desa ini memiliki lahan yang sangat luas, tatkala musim hujan tiba, Masyarakat Desa Purwoasri yang mayoritas sebagai petani tentunya langsung bergegas untuk menanam padi, Sehingga diperlukan Pengendalian Hama Tanaman Terpadu baik pra tanam maupun pasca tanam yang dikenal dengan istilah geropyok tikus.

Gropyokan merupakan salah satu teknik pengendalian tikus sawah yang dilakukan dengan cara melakukan pemburuan langsung atau membunuh tikus secara langsung (secara fisik), dengan melakukan pembongkaran lubang-lubang aktif sarang tikus kemudian diburu dan dibunuh (gropyokan secara Masal) atau dengan cara di umpan dengan diberi makanan yang mengandung unsur racun untuk tikus di tiap tiap lubang tempat tinggal tikus.

Pelaksanaan Gropyokan tikus pada prinsipnya dilakukan dengan cara pembongkaran lubang aktif. Lubang aktif hanya terlibat sebagai bulatan berdiameter 6-8 cm, padahal didalam lubang tanah tersebut terdapat lorong yang panjang dengan percabangan dan ruangan membesar untuk melahirkan dan menepatkan anak-anaknya saat induk melahirkan.

Karena Lubang tikus memiliki 2-3 lubang masuk/untuk melarikan diri pada lubang aktif, maka pastikan lubang lainnya sudah tertutup terlebih dahulu sebelum pembongkaran lubang aktif. Sehingga saat tikus keluar dari lubang aktif langsung dapat diburu dan dibasmi secara langsung dengan cara dipukul menggunakan alat yang telah disiapkan.

Harap dari Kades Purwoasri H.Imam Muhajir ini, dengan adanya pengendalian hama tikus ini juga diharapkan akan menekan populasi tikus dimasa tanam mendatang, dengan asumsi terbunuhnya 2 ekor tikus akan menghilangkan 2000 ekor tikus dalam kurun waktu satu tahun kedepan, dengan perhitungan sepasang tikus beranak 8 – 12 ekor setiap bulan dan umur reproduksi tikus sangat singkat,tikus siap kawin setelah berusia 35 hari dengan masa bunting 21 hari dan akan kawin lagi 2 hari setelah melahirkan, karena itu populasi tikus sangat cepat sekali berkembang, sehingga diharapkan petani / kelompok tani kompak melakukan pengendalian hama tikus secara rutin. (Bib oprt)

Kirim Komentar


Nama
No. Hp
E-mail
Isi Pesan
  CAPTCHA Image [ Ganti gambar ]
  Isikan kode di gambar
 


Info Umum

Wilayah Desa

Peta Desa

Aparatur Desa

Sinergi Program

Agenda

Statistik Penduduk

Komentar Terbaru

Info Media Sosial

Arsip Artikel

29 Juli 2013 | 1.570 Kali
Kontak Kami
26 Agustus 2016 | 1.170 Kali
Sejarah Desa Purwoasri (Sukorame, Payak, Banaran, Nggandu
30 April 2014 | 556 Kali
RT RW
30 April 2014 | 533 Kali
Karang Taruna
01 September 2020 | 528 Kali
LPMD
20 Maret 2021 | 501 Kali
Pelantikan Karang Taruna Mas Bhakti 2021-2026 Dan Pelatihan Kewirausahaan oleh Motivator Nasional.
01 September 2020 | 499 Kali
Penerbitan KTP